Review Morfologi Tanaman Melon Dan Klasifikasinya

Table of Contents

Melon merupakan salah satu buah yang dapat dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan gizi manusia karena kandungan nutrisi yang ada di dalamnya.

Tanaman yang masih berkerabat dengan semangka dan blewah ini juga memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi sehingga banyak petani yang membudidayakannya.

Di kesempatan kali ini kita akan membahas sejarah, klasifikasi atau pengelompokkan, dan morfologi dari bagian-bagian tanaman melon.

Pembahasan tentang klasifikasi dan morfologi tanaman melon

Sejarah Tanaman Melon

Para ahli percaya bahwa tanaman melon berasal dari Lembah Mediterania yang tepatnya berada di daerah Persia dan kemudian menyebar ke Eropa hingga Timur Tengah.

Di abad ke-14 seorang tokoh bernama Colombus membawa tanaman melon ke daratan Amerika yang kemudian tanaman ini tersebar ke Texas, California, dan Colorado.

Kemudian setelahnya, barulah buah melon menyebar dan mulai dibudidayakan di daerah subtropis dan tropis yang didalamnya termasuk Indonesia.

Melon masih menjadi buah impor hingga tahun 1980 di Indonesia. Kemudian beberapa perusahaan agribisnis mulai mencoba menanam melon seperti di Bogor dan Lampung.

Hingga kini buah ini telah memiliki banyak varietas. Beberapa diantaranya adalah Action 434, Aroma 519, Emerald sweet, Jade dew, Sky rocket, dan Sweet star, 

Klasifikasi Tanaman Melon

Melon punya banyak kandungan air dan butuh tempat penyimpanan yang besar. Selain itu buah ini dapat dikonsumsi langsung tanpa harus diolah. Oleh karenanya tergolong ke dalam tanaman hortikultura.

Buah yang punya kekerabatan dengan labu ini memiliki usia pada rentang 55 hingga 70 hari. Sehingga melon termasuk annual atau tanaman semusim.

Taksonomi dari tanaman melon secara umum adalah sebagai berikut.

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Cucurbitales

Family : Cucurbitaceae

Genus : Cucumis

Spesies : Cucumis melo L

Kemudian terdapat pula pembagian jenis tanaman melon untuk memudahkan dalam pengelompokkannya.

Buah Berjaring (netted melon)

Ciri utama dari buah melon jenis ini ialah terdapat urat atau gambar menyerupai jaring-jaring  (net). Kulitnya keras, lebih harum daripada winter melon, dan umur panen 75-90 hari, serta awet dan tahan lama untuk disimpan.

Contohnya adalah buah Cucumis melo var. reticulatus dan blewah (Cucumis melo var. cantelupensis)

Buah Tidak Berjaring (winter melon)

Melon jenis ini berkulit halus, tidak memiliki gambar jaring-jaring, mengkilat, kurang harum, usia masak sekitar 90-120 hari, mudah rusak dan tidak tahan lama. Biasanya digunakan sebagai hiasan.

Contoh buah jenis ini adalah Cucumis melo var. flexuosus, Cucumis melo var. dudain, dan Cucumis melo var. inodorous.

Buah Semi Berjaring (semi netted melon)

Merupakan melon peralihan antara yang berjaring dengan yang tidak berjaring. Dikatakan demikian karena penampilannya yang hampir mirip dengan kedua jenis tersebut.

Ciri-cirinya daging buah berwarna hijau dan kuning. Contohnya adalah varietas Jade dew yang berjaring namun juga menyerupai winter melon.

Melon varian Jade Dew yang semi berjaring

Morfologi Tanaman Melon

Bagian-bagian yang akan dibahas morfologinya antara lain akar, batang, biji, bunga, buah, dan daunnya.

Akar Tanaman Melon

Tanaman melon memiliki sistem perakaran tunggang yang menyebar dan dangkal. Pada permukaan tanah yang ditanami melon dapat ditemukan akar cabang dan rambut-rambut akar.

Jika ujung akar tanaman melon sudah dapat menembus tanah, maka panjangnya dapat mencapai hingga 90 cm.

Selain itu juga terdapat akar horizontal yang menyebar ke dalam tanah dengan kedalaman sekitar 20 sampai 30 cm.

Melon merupakan tanaman yang membutuhkan banyak air. Akan tetapi jika terlalu berlebihan akan merusak perakarannya.

Kemudian ketika gulma muncul di sekitar tanaman, maka harus segera dicabut karena jika gulma telah membesar juga akan merusak akar melon.

Biji Melon

Berdasarkan jumlah kotiledon, biji melon tergolong ke dalam dikotil karena ditemukan dua kotiledon dalam sebuah biji.

Pada saat buah matang secara fisiologi, biji melon dapat digunakan untuk perbanyakan tanaman atau budidaya.

Biji dapat ditemukan di dalam buah yang melekat dalam bagian daging. Dalam satu buah melon dapat ditemukan hingga 600 biji tergantung besar kecilnya buah.

Pada umumnya biji melon berwarna cokelat muda. Panjangnya sekitar 0,9 mm sedangkan untuk diameternya berkisar 0,4 mm.

Batang Tanaman Melon

Batang tanaman melon berbentuk menyerupai segi lima tumpul, berbulu, dan teksturnya lunak. Panjangnya dapat mencapai hingga 3 meter.

Pada batang dapat ditemukan ruas-ruas yang muncul  dari tunas dan daun. Pertumbuhan batangnya berlekuk-lekuk dan berjumlah 3-7 lekukan.

Di batang juga terdapat tempat merambat yang berupa pilinan. Permukaan batangnya memiliki lapisan kasar dan dilengkapi dengan ruas-ruas.

Pada tanaman melon ditemukan batang utama dan disini akan tumbuh cabang-cabang baru yang tumbuh ke samping. Pertumbuhannya tidak lurus.

Penyakit yang mungkin terjadi pada batang melon adalah busuk pangkal yang ditandai dengan pangkal batang seperti tercelup minyak dan keluar lender berwarna merah cokelat.

Buah Melon

Buah melon memiliki bentuk, warna, dan berat yang bervariasi tergantung kepada jenis dan varietasnya.

Contohnya pada kulit buah, ada melon yang berwarna hijau muda, kekuning-kuningan, putih susu, jingga, hingga kuning.

Kemudian bentuk buahnya beraneka ragam mulai dari oval, bulat, lonjong, dan silindris atau menyerupai tabung.

Kulit buah tidak tebal, hanya sekitar 1 sampai 2 mm. Meskipun demikian, kulit melon ini tetap keras dan kuat untuk melindungi isi di dalamnya.

Bagian daging dalam buah melon

Buah melon yang siap untuk dipetik akan memiliki beberapa tanda sebagai berikut :Buah ini memiliki dua klasifikasi yaitu yang berjaring (netted melon) seperti varietas Aramis dan yang tidak berjaring (winter melon) seperti varietas Super Salmon.

  • Memiliki suara nyaring jika buah diketuk
  • Warna cenderung gelap atau tua
  • Buah tenggelam jika dimasukkan ke dalam air
  • Ada retak pada bagian tangkai buah
  • Tercium aroma yang khas
  • Mudah dipetik dengan tangan

Bunga Tanaman Melon

Bunga tanaman melon berbentuk menyerupai lonceng dengan warna kuning, dan muncul dari daun pada bagian ketiak.

Bunga dari tanaman ini tergolong hermaprodit karena memiliki bunga jantan dan betina yang berada dalam satu individu tanaman namun tidak berada dalam satu bunga.

Bunga jantan akan tumbuh pada setiap bagian ketiak daun secara berkelompok. Sementara bunga betinanya akan muncul dari ketiak daun pertama dan kedua cabang lateral.

Sari-sari bunga terlalu berat untuk diterbangkan oleh angin. Sehingga dalam penyerbukannya tanaman melon akan dibantu oleh serangga seperti lebah.

Daun Melon

Daun melon berjenis tunggal dengan bentuk lebar membulat, memiliki sudut berjumlah lima serta 3 sampai 7 lekukan, dan berwarna hijau, serta bagian tepi daun bergerigi.

Panjang tangkai daun berkisar 4-9 cm. Diameter daun dapat mencapai 15 cm. Posisi daun berada di ruas-ruas batang melon.

Daun dilengkapi dengan sulur yang tumbuh di setiap ketiak daun dan berfungsi sebagai tempat untuk menjalar.

Permukaan daun terasa kasar dan terdapat bulu-bulu halus. Daun melon tersusun secara selang seling antara daun yang tumbuh di bawah dengan daun yang di atas.

Kesimpulan

Tanaman melon merupakan salah satu komoditi hortikultura yang dapat ditanam pada daerah subtropis maupun tropis.

Bentuk buahnya, melon dikelompokkan menjadi buah yang berjaring atau berjala, tidak berjaring, dan semi berjaring.

Gulma yang terdapat di sekitar tanaman melon dapat merusak sistem perakaran dan memengaruhi produktivitasnya.

Wujud atau rupa dari buah melon seperti bentuk atau warna bervariasi dan cenderung tidak sama pada setiap jenis dan varietasnya.

Saran

Jika anda hendak melakukan budidaya tanaman melon, tanamlah pada lahan tanah liat berpasir yang banyak mengandung bahan organik untuk mempermudah perkembangan akar.

Selain itu melon juga memerlukan banyak air selama budidayanya. Dan sebaiknya air tidak berasal dari air hujan, melainkan dari irigasi.

Kelembaban daerah sekitar tempat budidaya melon juga perlu diperhatikan karena jika terlalu tinggi akan menyebabkan tanaman rentan terserang penyakit.

Pemanenan dilakukan dengan cara dipetik. Pemetikan melon sebaiknya dilakukan dengan gunting yang steril dan sebaiknya dipetik pada pagi hari.

Post a Comment