Review Unsur-Unsur Klimat Yang Memengaruhi Tanaman
Keberadaan iklim atau klimat dalam dunia pertanian tidak bisa dianggap remeh. Pasalnya iklim dapat menentukan keberhasilan aktivitas pertanian.
Misalnya dalam budidaya tanaman, ada beberapa syarat tumbuh yang harus dipenuhi agar tanaman dapat tumbuh dan dalam syarat tersebut terdapat berbagai unsur iklim.
Kemudian dalam peternakan, masing-masing hewan ternak mempunyai syarat lingkungan untuk hidup dan juga terdapat unsur iklimnya.
Pengertian Iklim
Klimat atau iklim adalah rata-rata dari akumulasi cuaca atau keadaan atmosfer pada suatu wilayah di waktu tertentu.
Keadaan iklim sebuah tempat tidak bersifat konstan atau tetap, melainkan dapat berubah-ubah sewaktu-waktu.
Dalam menentukan iklim di suatu wilayah, terdapat acuan penentuan iklim rata-rata yang durasinya dapat mencapai 30 tahun.
Karena hal ini juga terdapat perbedaan jenis vegetasi di berbagai belahan dunia. Dan ada pula tanaman yang hanya bisa tumbuh di tempat tertentu.
Tentunya hal tersebut disebabkan oleh keadaan iklim di wilayah tersebut yang memang kondusif bagi tanaman untuk tumbuh dan berkembang.
Iklim memiliki unsur-unsur sebagai berikut :
- Radiasi Matahari (Cahaya)
- Temperatur Suhu
- Kelembaban
- Awan
- Hujan (Presipitasi)
- Keadaan udara
- Angin
- Evaporasi
Akan tetapi, hanya beberapa dari unsur tersebut yang memiliki pengaruh sangat signifikan terhadap pertumbuhan tanaman. Adapun itu antara lain :
Cahaya : Unsur Klimat Paling Penting Bagi Kehidupan Tanaman
Cahaya menjadi salah satu unsur iklim yang paling vital dalam memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, serta produktifitas tanaman.
Sebagian besar proses fisiologi tanaman seperti respirasi, fotosintesis dan transpirasi melibatkan cahaya.
Kebutuhan cahaya bagi setiap jenis tanaman berbeda-beda, ada yang perlu sinar matahari banyak (100% cahaya) ada yang sedikit (kurang dari 100%).
Matahari menjadi sumber cahaya paling besar bagi tanaman. Namun radiasinya yang sampai ke bumi sangat sedikit.
Hal ini dikarenakan terdapat berbagai gas, uap air, dan debu sebagai komponen atmosfer bumi yang menyerap sebagian besar radiasi matahari tersebut
Ada beberapa faktor yang memengaruhi jumlah radiasi matahari ke bumi seperti sudut datang matahari (dari suatu titik tertentu di bumi),panjang hari, keadaan atmosfer (kandungan debu dan uap air).
Sekurang-kurangnya terdapat tiga faktor di dalam cahaya yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, yaitu :
Kualitas Cahaya
Faktor ini mengarah kepada komposisi panjang gelombang yang bisa memengaruhi terlaksananya proses metabolisme tanaman seperti fotosintesis.
Kualitas cahaya memengaruhi laju pertumbuhan. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat fase vegetative dan reproduktif serta berat kering tanaman .
Intensitas Cahaya
Berkaitan dengan keberadaan cahaya dalam jumlah yang memungkinkan tanaman untuk melakukan fotosintesis.
Intensitas cahaya setiap jenis tanaman berbeda, oleh karenanya terdapat beberapa kelompok sebagai berikut :
- Tanaman dengan intensitas cahaya rendah (perlu dinaungi), contohnya jahe, lengkuas, anggrek, beberapa antherium dan temu-temuan.
- Tanaman dengan intensitas cahaya sedang (ada yang butuh naungan dan ada yang tidak), contohnya kopi.
- Tanaman dengan intensitas cahaya tinggi (tidak butuh naungan), contohnya kelapa, karet, dan jagung.
- Tanaman yang bisa tumbuh dengan baik di segala kondisi intensitas cahaya dan naungan, contohnya sayur sawi.
Fotoperiodesitas
Fotoperiodesitas berhubungan dengan durasi waktu untuk memicu terjadinya proses fotosintesis.
Dalam fotoperiodesitas kita akan mengenal yang namanya periode terang dan periode gelap.
Suhu : Unsur Klimat Berpengaruh Dalam Metabolisme Tanaman
Derajat panas yang didasarkan pada skala tertentu seperti Kelvin, Celsius, Fahrenheit, dan Reamur dinamakan dengan suhu.
Laju proses fotosintesis, metabolisme, transpirasi, dan respirasi dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suhu.
Suhu juga menentukan dormansi benih atau kuncup, perkecambahan, pembungaan, pertumbuhan buah, dan pendewasaan jaringan atau organ tanaman.
Selain itu beberapa proses fisiologis seperti pembukaan stomata, laju transpirasi, laju penyerapan air dan nutrisi.
Respon tanaman terhadap suhu dapat dipengaruhi oleh jenis dan varietas tanaman, tahap pertumbuhannya, serta tipe jaringan.
Setiap tanaman memiliki syarat suhu untuk tumbuh. Misalnya suatu tanaman dapat tumbuh pada rentang suhu 0 sampai 40 derajat Celsius, apa maksudnya ?
Artinya adalah tanaman tersebut tidak akan tumbuh jika ditanam pada lingkungan dengan suhu dibawah 0 derajat dan di atas 40 derajat Celsius.
Dalam budidaya tanaman, suhu dibagi menjadi tiga bagian :
Suhu Minimum
Bagi tanaman suhu minimum akan menyebabkan laju pertumbuhan melambat karena suhu dapat mengontrol aktifitas enzimatis tanaman.
Selanjutnya suhu yang rendah akan meningkatkan transpirasi tanaman. Hal ini akan mengganggu daya absorpsi air dan unsur hara dalam tanah.
Kemudian populasi makhluk yang ada di tanah seperti mikroba juga akan menjadi berkurang akibat suhu minimum yang tidak kondusif bagi mereka.
Suhu Maksimum
Suhu maksimum merupakan derajat suhu tertinggi yang mampu ditahan tanaman untuk bisa tumbuh.
Misalnya tanaman bunga, suhu maksimumnya 43 derajat Celsius. Jika tumbuh pada suhu tersebut atau lebih maka pertumbuhannya akan terganggu bahkan akan mati.
Jaringan tanaman akan mati jika menghadapi suhu antara 45 sampai 50 derajat Celsius selama 2 jam nonstop.
Namun ada beberapa tanaman yang tahan terhadap suhu tinggi. Contohnya tanaman yang memiliki kadar karbohidrat tinggi.
Golongan tanaman ini tahan suhu tinggi karena denaturasi karbohidrat lebih lama dibandingkan denaturasi protein.
Suhu Optimum
Merupakan jenis suhu yang paling baik untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Sebenarnya secara umum tanaman dapat tumbuh pada rentang suhu 5 hingga 36 derajat Celsius. Akan tetapi untuk hasil respirasi yang lancar dan fotosintesis yang maksimal, tanaman menghendaki kisaran suhu yang disebut suhu optimum.
Namun dalam perjalanan dari suhu minimum menuju optimum akan menunjukkan perubahan yang signifikan. Perubahannya baru akan tampak ketika mendekati suhu optimum.
Kelembaban Udara : Unsur Klimat Yang Dapat Menguntungkan dan Merugikan Tanaman
Di dalam udara, air selalu berbentuk uap air. Dan tingkat kebasahan udara disebut dengan kelembaban.
Kelembaban yang tinggi di suatu tempat akan memudahkan tanaman untuk memperoleh air dan memperlambat laju penguapan serta mempercepat proses pembentukan sel.
Namun kelembaban yang terlalu tinggi akan berdampak meningkatnya pertumbuhan cendawan dan risiko terjangkit penyakit.
Kandungan uap air pada udara di daerah hangat akan lebih banyak dibandingkan udara di tempat yang dingin.
Dalam agroklimatologi terdapat pembagian jenis kelembaban udara sebagai berikut :
Nisbi (Kelembaban Relatif)
Merupakan perbandingan kuantitas uap air yang berada di udara dengan kuantitas maksimum uap air yang dikandung pada suhu dan tekanan tertentu.
Secara matematis, untuk mencari kelembaban relatif dinyatakan dalam rumus berikut ini :
(Kapasitas maksimal uap air di udara saat suhu tertentu (gram))/(Jumlah uap air di udara saat suhu tertentu (gram)) ×100 %
Contohnya jika pada suhu 24 derajat Celsius memiliki kapasitas maksimal 27 gram dan di saat suhu itu ada 25 gram uap air. Maka kelembabannya :
24/27 ×100 %=88,8 %
Mutlak (Kelembaban Absolut)
Jumlah uap air dalam kelembaban mutlak dinyatakan dalam satuan gram (gr) pada satu meter persegi (m²).
Kelembaban yang ideal untuk melakukan budidaya tanaman berada pada rentang 70 hingga 80 %.
Angin : Unsur Klimat Pembantu Penyerbukan Tanaman
Angin adalah udara yang bergerak.
Angin dalam kegiatan iklim berkontribusi pada pemindahan panas dan pemindahan uap air yang dievaporasikan dari laut menuju daratan.
Dalam pertanian khususnya budidaya tanaman, angin berperan dalam membantu tanaman melakukan penyerbukan.
Penyerbukan tanaman yang dibantu oleh angin disebut dengan anemogami .Contoh tanaman yang penyerbukannya secara anemogami antara lain padi, jagung, dan lain-lain.
Selain itu angin juga membantu penyebaran mikroorganisme baik yang memiliki manfaat maupun tidak. Contohnya spora-spora dari cendawan.
Presipitasi : Unsur Klimat Penyumbang Air Untuk Tanaman
Air merupakan salah faktor penentu keberhasilan budidaya tanaman. Oleh karenanya keberadaan air sangat penting dalam budidaya.
Dan penyumbang air terbesar bagi tanaman berasal dari hujan, lebih tepatnya saat proses presipitasi. Hujan yang merata adalah tipe hujan terbaik untuk pertumbuhan tanaman.
Dalam identifikasi iklim suatu wilayah, ada beberapa data dalam presipitasi yang digunakan. Data itu antara lain :
- Jumlah hujan rata-rata harian, merupakan akumulasi hujan dalam satu hari penuh (24 jam).
- Jumlah hujan rata-rata bulanan, merupakan akumulasi hujan dalam satu bulan yang terdiri dari 30 hari.
- Jumlah hujan rata-rata tahunan, merupakan akumulasi hujan dalam 365 hari atau 366 hari pada tahun kabisat.
- Persebaran presipitasi musiman
Udara : Campuran Gas Yang Berpengaruh Terhadap Pertumbuhan Tanaman
Sebagian besar kandungan dalam udara adalah berbagai polutan dari senyawa organik anorganik yang berasal dari proses fotokimia antara radiasi matahari dengan hasil pembakaran.
Polutan-polutan ini akan memengaruhi tumbuh dan kembang tanaman. Unsur seperti oksigen, nitrogen, dan kabondioksida merupakan unsur yang paling dominan dijumpai dalam udara.
Oksigen (O)
Persentase oksigen yang berada di udara berkisar 21%. Merupakan faktor krisis bagi kehidupan tanaman. Hampir semua tanaman tidak dapat hidup tanpa oksigen.
Oksigen merupakan faktor kritis bagi tanaman. Jumlahnya dapat berkurang jika perakaran tanaman mengalami kebanjiran air (waterlogging).
Aerasi yang kurang bagus dalam tanah akan menurunkan jumlah oksigen dalam tanah dan meningkatkan karbondioksida sehingga respirasi akar menjadi terhambat.
Selain itu kekurangan oksigen juga akan menyebabkan pertumbuhan akar kerdil sehingga penyerapan unsur hara dan air menjadi kurang optimal.
Dalam budidaya tanaman, drainase perlu diperhatikan. Ini karena kelembaban tinggi yang disertai drainase yang buruk akan mengurangi kadar oksigen tanah.
Nitrogen (N)
Nitrogen menduduki posisi pertama sebagai unsur yang mendominasi dalam udara. Persentasenya berjumlah sekitar 71%.
Di atmosfer nitrogen tidak tersedia bagi tanaman karena bersifat inert, maksudnya tidak dapat bereaksi dengan unsur lain.
Nitrogen baru dapat tersedia untuk tanaman setelah proses penambatan. Misalnya diubah terlebih dahulu menjadi nitrat atau ammonium.
Senyawa nitrat dapat berasal dari udara akibat panas yang muncul dari kilat dan masuk bersamaan ke dalam tanah bersamaan air hujan yang turun.
Dalam pertanian konvensi, penambatan nitrogen yang ada di atmosfer dapat ditingkatkan dengan rotasi tanaman. Kemudian terdapat pula proses penambatan kimiawi bagi nitrogen dalam pupuk.
Mikroorganisme yang berperan dalam pengikatan nitrogen antara lain bakteri seperti colostridium dan agrobacter, serta beberapa alga hijau.
Karbondioksida (CO2)
Jumlah karbondioksida di atmosfer yang sebenarnya jika tidak ada polusi tidak sampai 1%, lebih tepatnya hanya sekitar 0,07%.
Meskipun demikian, kontribusinya bagi tanaman tidak dapat dianggap remeh, karena berperan sebagai sumber karbon untuk tanaman.
Karbondioksida yang berlebihan di udara akan menyebabkan keracunan pada tanaman dan berimbas buruk bagi hasil panen.
Oleh karenanya jumlah karbondioksida perlu dikendalikan agar tidak membahayakan makhluk hidup seperti tanaman.
Beberapa tindakan yang dapat meningkatkan kadar karbondioksida antara lain pembakaran hutan, emisi dari kendaraan bermotor, dan asap dari aktivitas industri pabrik.
Kesimpulan
Cahaya atau radiasi matahari, suhu, kelembaban, presipitasi, dan udara adalah beberapa unsur dari klimat yang punya dampak terhadap tanaman.
Keberadaan unsur klimat dalam budidaya tanaman sangat penting karena memiliki banyak pengaruh atas pertumbuhan tanaman.
Sedikit saja terjadi perubahan pada salah satu atau beberapa unsur klimat ini di suatu wilayah, maka akan berdampak pada tanaman yang tumbuh disana.
Saran
Untuk mengoptimalkan hasil pertanian saat panen, sebelum melakukan budidaya tanaman pastikan kondisi klimatnya cocok dengan tanaman.
Menjaga kelestarian lingkungan juga perlu dilakukan untuk mencegah kerusakan yang dapat mengubah keadaan klimat di wilayah sekitar.
Post a Comment