Hubungan Hortikultura Dengan Ilmu dan Teknologi Lain
Komoditi hortikultura di zaman sekarang telah banyak mengalami kemajuan dan perkembangan. Ini semua tak luput dari adanya ilmu lain dan teknologi.
Aneka ilmu lain dan teknologi tersebut telah membantu perbaikan hingga penyempurnaan dari teknik budidaya hortikultura.
Ilmu-ilmu lain yang berkaitan seperti botani, fisika, dan lain sebagainya menjadikan hortikultura sebagai ilmu yang selalu menarik perhatian karena bersifat dinamis dan penuh tantangan.
Industri komoditi hortikultura hingga saat ini telah berkembang berkat adanya dukungan dari beberapa teknologi dan disiplin ilmu sebagai berikut.
Ilmu Dan Teknologi Yang Memiliki Kaitan Terhadap Komoditi Hortikultura
Kami telah merangkum beberapa ilmu dan teknologi yang punya keterkaitan dengan hortikultura yang berpengaruh dalam aktivitas dan prosesnya.
Zat Pengatur Tumbuh Tanaman : Teknologi Peningkat Produktivitas Tanaman Hortikultura
Zat pengatur tumbuh adalah kumpulan senyawa organik yang tidak tergolong unsur hara yang terbentuk secara alami ataupun buatan manusia.
Dalam jumlah kecil zat pengatur tumbuhan dapat mengubah pertumbuhan dan perkembangan tanaman baik secara morfologis dan fisiologis.
Zat atau hormon sejenis ini berkontribusi besar terhadap produktivitas tanaman yang termasuk ke dalam komoditas hortikultura.
Manfaatnya antara lain meningkatkan laju pertumbuhan tanaman, merangsang pembungaan dan pematangan buah, penjarangan bunga, hingga pengurangan biji pada buah.
Beberapa contoh zat pengatur tumbuh tanaman yang sering digunakan dalam pertanian antara lain auksin, sitokinin, giberelin, gas etilen, dan asam abisat.
Pemuliaan Tanaman : Ilmu Yang Mampu Meningkatkan Kualitas Komoditi Hortikultura
Teknologi yang satu ini juga tak kalah pentingnya dalam mendukung pengembangan industri hortikultura.
Pemuliaan tanaman adalah suatu tindakan untuk memodifikasi susunan genetik suatu tanaman untuk tujuan tertentu.
Dengan pemuliaan tanaman, akan dapat diperoleh berbagai tanaman modifikasi yang memiliki sifat lebih baik dari tanaman aslinya.
Misalnya pada bunga-bungaan yang kini dapat kita temui aneka bunga yang warnanya bervariasi, dan buah-buahan yang tidak cepat busuk.
Jenis botani yang merupakan hasil pemuliaan tanaman ini nantinya dapat beradaptasi di lingkungan baru yang berbeda dari lingkungan tanaman aslinya.
Salah satu contohnya apel. Tanaman ini dulunya hanya dapat tumbuh di daerah subtropis. Namun karena pemuliaan tanaman, kini apel dapat tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia.
Perbanyakan Tanaman Non Konvensional : Teknologi Dalam Budidaya Tanaman Hortikultura
Budidaya tanaman hortikultura secara konvensional kini dinilai tidak lagi efektif untuk diterapkan karena dianggap tidak berkelanjutan.
Pasalnya ketahanan hasil pertanian konvensional relatif berjangka pendek, dan juga cenderung bersifat non organik sehingga kurang ramah lingkungan.
Pertanian modern atau non konvensional juga dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam produksi tanaman hortikultura
Misalnya dengan teknik menyambung yang awalnya untuk memperoleh vigor yang lebih baik, sekarang sering dipakai untuk industri tanaman buah yang bersifat kerdil dengan pemanfaatan batang tengah.
Selain itu hasil panen tanaman hortikultura yang berasal dari budidaya non konvensional juga lebih sehat karena sedikit atau bahkan tidak menggunakan bahan kimia selama budidaya.
Mekanisasi Pertanian : Ilmu Yang Memudahkan Budidaya Tanaman Hortikultura
Aktivitas pertanian pada zaman dahulu jauh berbeda dengan sekarang. Hal ini karena sekarang telah banyak diterapkan mekanisasi pertanian.
Terciptanya berbagai peralatan mekanis baik bertenagakan manual (tenaga manusia) maupun mesin telah memudahkan budidaya dalam pertanian.
Contohnya mulai dari pengolahan tanah, penanaman bibit, perawatan, pemanenan, pengupasan, hingga pengemasan menjadi sebuah produk.
Salah satu alat modern dalam pertanian adalah combine harvester yang mana alat ini dapat menuai, merontokkan serta membersihkan hasil panen dalam satu kegiatan.
Dengan adanya mekanisasi pertanian, kegiatan budidaya tanaman hortikultura menjadi lebih hemat dalam penggunaan waktu.
Teknologi Hasil Pertanian : Ilmu Yang Mampu Menambah Nilai Komoditi Hortikultura
Tak hanya sampai panen, hasil pertanian juga turut mendapat dukungan teknologi dalam pengolahannya menjadi sebuah produk yang bernilai ekonomi.
Dengan bantuan teknologi hasil pertanian, aneka hasil panen dapat diubah menjadi berbagai produk yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi.
Ragam produk dari hasil panen komoditas hortikultura yang dapat kita temui antara lain jus, manisan, selai, konsentrat, kecap, sambal, dan masih banyak lagi.
Peluang terbuka luas bagi pengolahan hasil produk-produk hortikultura secara lebih baik dan lebih beraneka ragam.
Hal ini mengingat bahwa ada berbagai macam latar belakang orang untuk membeli produk hortikultura mulai dari kebutuhan hingga kepuasan.
Perkembangan Kawasan Industri : Faktor Penyebab Perlunya Pengembangan Komoditi Hortikultura
Industri yang berjalan sampai sekarang telah menimbulkan berbagai macam polusi mulai dari air, tanah, dan terutama pada udara.
Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, perlu dibuat lingkungan hidup yang memuat berbagai macam tanaman seperti taman.
Tentunya ini bertujuan untuk mengurangi efek dari pencemaran yang disebabkan aktivitas industri.
Kebanyakan tanaman yang digunakan untuk pembangunan lingkungan seperti taman tersebut tergolong ke dalam komoditas hortikultura khususnya pomology dan floriculture.
Dengan adanya pembangunan lingkungan seperti taman ini maka secara tidak langsung dapat menanggulangi pemanasan global yang terjadi.
Sosial Hortikultura : Teknik Pengobatan Mental Yang Memanfaatkan Komoditi Hortikultura
Di era modern sekarang begitu banyak hal yang dapat membuat orang-orang tertekan baik secara fisik maupun mental.
Banyaknya penderita gangguan mental dan stres telah menciptakan sebuah inovasi pengobatan kejiwaan manusia.
Itu adalah socio horticulture,merupakan aktivitas budidaya tanaman khususnya hortikultura untuk mengobati pasien gangguan mental dan meredakan stres.
Kegiatan ini berfokus untuk mengobati pasien dengan mengarahkannya menanam berbagai tanaman hortikultura baik sayuran, buah-buahan, maupun tanaman hias atau bunga.
Percaya atau tidak, metode pengobatan seperti ini terbukti mampu menyembuhkan banyak orang dengan berbagai penyakit mental yang berbeda.
Proteksi Tanaman : Ilmu Yang Meningkatkan Ketahanan Tanaman Hortikultura
Ilmu proteksi tanaman telah sangat berjasa dalam industri hortikultura yang sangat rentan terserang berbagai hama dan penyakit.
Proteksi tanaman merupakan disiplin ilmu yang mempelajari pengelolaan kesehatan tanaman guna pengamanan produksi pertanian.
Ilmu ini terbagi menjadi beberapa konsentrasi yang antara lain ilmu penyakit tanaman, ilmu gulma, dan entomologi (hama).
Berkat adanya ilmu ini kegagalan panen dalam budidaya tanaman dapat diminimalisir sehingga pendapatan pelaku usaha tani menjadi meningkat.
Selain itu juga kualitas hasil panen seperti sayur dan buah akan lebih terjaga sehingga akan meningkatkan pendapatan pelaku usaha tani.
Ilmu Tanah : Ilmu Yang Mengatur Media Tanam Komoditi Hortikultura
Ilmu tanah merupakan ilmu yang mempelajari segala aspek yang berkaitan dengan tanah seperti karakteristik, klasifikasi, pengelolaan, hingga pemanfaatannya.
Keberadaan ilmu tanah dalam budidaya tanaman hortikultura telah sangat berjasa mengingat bahwa tanah adalah media tanam yang paling sering digunakan.
Ilmu tanah yang dimaksud dalam konteks ini ialah yang berkonsentrasi pada bidang pertanian yang termasuk dalam himpunan kehutanan, agronomi, pertambangan, dan lain sebagainya.
Selain itu berkat ilmu ini juga kelestarian lingkungan dapat ditingkatkan serta pencemaran khususnya terhadap tanah dapat diminimalisir.
Kesimpulan
Kehadiran beragam teknologi hingga sekarang telah banyak menyumbangkan kontribusi dan manfaat dalam pertanian komoditas hortikultura.
Berbagai disiplin ilmu juga erat kaitannya dengan perkembangan hortikultura baik dalam budidaya maupun pengolahan hasil panen.
Sebaliknya, itu ilmu hortikultura juga memiliki kaitan dan manfaat terhadap disiplin ilmu lain seperti teknologi pangan dan botani.
Saran
Untuk mengoptimalkan produktivitas pertanian khususnya komoditi hortikultura, manfaatkanlah berbagai ilmu dan teknologi yang ada.
Dengan memanfaatkan teknologi makan aktivitas budidaya tanaman akan menjadi lebih efektif dan efisien.
Kemudian ilmu-ilmu lain yang berkaitan dengan hortikultura dapat dipergunakan untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas tanaman.
Post a Comment