Review Manajemen Sumber Daya Manusia Agribisnis

Table of Contents

Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu cabang manajemen yang penting untuk diterapkan dalam sistem agribisnis.

Urgensi manajemen sumber daya manusia berada dalam upaya untuk mewujudkan efektifitas dan efisiensi satuan kerja.

Dalam sistem agribisnis, terdapat fungsi-fungsi khusus manajemen sumber daya manusia yang membedakannya dengan industri lain.

Review tentang manajemen sumber daya manusia dalam usaha agribisnis

Perencanaan

Di dalamnya meliputi perencanaan jumlah tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan untuk mencapai tujuan namun tetap berorientasi pada efektifitas dan efisiensi.

Fungsi ini dapat dilaksanakan secara tepat jika pelaku agribisnis mengetahui definisi dan cara kerja sumber daya manusia.

Selain itu, terdapat beberapa faktor informasi yang dapat menunjang keberhasilan dalam merencanakan sumber daya manusia, antara lain :

Analisis Pekerjaan (Job Analysis)

Merupakan faktor informasi yang berkaitan dengan konteks pekerjaan, standar pekerjaan, persyaratan personalia, dan hal lain yang berhubungan dengan aktivitas pekerjaan,

Aktivitas pekerjaan tersebut meliputi :

  1. Deskripsi pekerjaan (job description) : profil pekerjaan atau tentang apa yang dilakukan dalam suatu pekerjaan
  2. Spesifikasi pekerjaan (job specification) : menyangkut siapa yang melakukan pekerjaan
  3. Evaluasi pekerjaan (job evaluation) : membahas tingkat kesukaran pekerjaan dan besaran kompensasi yang diberikan
  4. Pengayaan pekerjaan (job enrichment) : terkait dengan ekspansi pekerjaan secara vertikal
  5. Pembesaran pekerjaan (job enlargement) : tentang ekspansi pekerjaan secara horizontal
  6. Penyederhanaan pekerjaan (work simplication) : menyangkut tentang penyederhanaan suatu pekerjaan

Organisasi

Merupakan faktor yang memberikan informasi-informasi antara lain :

  • Tujuan organisasi : apakah berorientasi pada profit (komersil) atau untuk memberikan pelayanan
  • Jenis organisasi : contohnya organisasi fungsional, komite, lini, serta lini dan staf
  • Tipe kepemimpinan : apakah individu atau kolektif
  • Jumlah karyawan dan perincian manajerial dan operasional
  • Jenis autoritas yang didelegasikan dalam organisasi

Situasi Persediaan Tenaga Kerja

Faktor ini akan menyediakan berbagai informasi yang beberapa diantaranya yaitu :

  • Persediaan tenaga kerja ada serta tingkatannya
  • Pengelompokan tenaga kerja seperti berdasarkan usia, tingkat pendidikan, dan pemerataannya
  • Kebijakan-kebijakan tentang tenaga kerja, contohnya tentang kompensasi
  • Sistem kurikulum dan strata pendidikan sumber daya manusia

Kelancaran perencanaan sumber daya manusia dalam sistem agribisnis akan dipengaruhi oleh tingkat akurasi informasi yang diperoleh dari faktor-faktor di atas.

Pengorganisasian

Pengorganisasian sumber daya manusia agribisnis dapat berupa sistem aktivitas kerjasama seluruh manusia yang terlibat dalam usaha agribisnis.

Sistem ini didasarkan pada tanggung jawab setiap individu untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya.

Adapun tujuannya adalah untuk menyusun atau membentuk organisasi usaha agribisnis yang mampu berjalan dengan baik.

Dalam pengorganisasian sumber daya manusia agribisnis, terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan antara lain :

  1. Perumusan tujuan yang jelas dengan menentukan prosedur dan program serta koordinasi, integrasi, simplikasi, sinkronisasi, dan mekanisasi.
  2. Pembagian kerja berdasarkan hal-hal tertentu seperti waktu (pagi, siang, malam), wilayah, produk yang dihasilkan, dan sebagainya.
  3. Delegasi kekuasaan yang didasari pada beberapa aspek seperti wewenang menggunakan sumber daya, mengambil keputusan, dan memerintah.
  4. Rentangan kekuasaan yang dapat berwujud seperti rentangan pengawasan, manajemen, dan tanggung jawab manajerial.
  5. Tingkatan pengawasan yang berjalan diusahakan sesederhana mungkin untuk memudahkan komunikasi dan memberikan motivasi.
  6. Kesatuan perintah dan tanggung jawab, maksudnya seorang bawahan hanya memiliki seorang atasan untuk menerima perintah dan mempertanggung jawabkan tugasnya.

Dalam usaha agribisnis, model pengorganisasian yang sering diterapkan adalah organisasi garis dan organisasi garis dan staf.

Organisasi garis memiliki jumlah karyawan yang tergolong kecil, spelialisasi pekerjaan masih rendah dan umumnya saling mengenal. Sering dijumpai pada usaha agribisnis berskala kecil.

Berbeda dengan organisasi garis dan staf dimana jumlah karyawan banyak dan memiliki daerah kerja yang luas serta punya berbagai bidang-bidang tugas.

Dalam organisasi model garis dan staf terdapat ahli bidang tertentu yang memberi saran tentang bidangnya kepada pimpinan. Ahli ini dikenal dengan sebutan staf.

Pengarahan

Pengarahan dalam manajemen sumber daya manusia agribisnis umumnya dilakukan oleh pemilik usaha atau pengelola yang disebut manajer.

Pengarahan penting untuk dilaksanakan agar seluruh sumber daya manusia seperti karyawan bersedia bekerja sama dalam mencapai tujuan.

Pemberian arahan ditujukan untuk mengkoordinasi kegiatan yang dilakukan karyawan pada masing-masing bagian agar selaras dengan tujuan yang ingin dicapai.

Oleh karenanya dalam melakukan pengarahan manajer harus memperhatikan tujuan dari arahan yang diberikan sehingga tidak boleh sewenang-wenang.

Selain itu, dalam memberikan arahan juga diusahakan dapat mengedukasi karyawan guna menambah pengetahuan dan wawasan mereka.

Arahan sendiri merupakan instruksi untuk mengerjakan atau tidak mengerjakan sesuatu yang diberikan atasan kepada bawahan.

Bawahan tidak boleh memberi arahan kepada atasan dan atasan yang memberikan arahan kepada bawahan harus memiliki wewenang untuk melakukannya.

Pengawasan

Setiap kegiatan dalam agribisnis perlu diawasi untuk memastikan arahan yang diberikan dilakukan oleh karyawan.

Dalam pelaksanaannya pengawasan sumber daya manajemen agribisnis mengusahakan rencana yang telah dibuat dapat terealisasi.

Pengawasan yang efektif ditandai dengan cepatnya pelaporan atas penyimpangan yang terjadi dalam masing-masing kegiatan agribisnis.

Karyawan akan menjadi titik berat atau fokus dalam pengawasan karena merekalah yang melakukan berbagai kegiatan dalam agribisnis.

Pengadaan

Pengadaan menjadi fungsi operasional primer dalam manajemen sumber daya manusia agribisnis. Contohnya pengadaan karyawan.

Karyawan menjadi aset paling penting karena menjadi perencana dan pelaku utama dalam aktivitas usaha.

Pengadaan karyawan dapat dikatakan kompleks karena harus menemukan orang untuk posisi dan pada waktu yang tepat.

Terdapat beberapa kegiatan dalam pengadaan sumber dayamanusia agribisnis yaitu :

Peramalan Kebutuhan Tenaga Kerja

Peramalan kebutuhan tenaga kerja ditujukan agar jumlah tenaga kerja untuk saat ini dan di masa depan sesuai dengan beban pekerjaan.

Kegunaannya adalah dapat meminimalisir terjadinya kekosongan dalam posisi tertentu sehingga semua pekerjaan dapat dilaksanakan.

Yang dapat menjadi dasar dalam peramalan kebutuhan tenaga kerja antara lain :

  • Jumlah atau kapasitas produksi
  • Tingkat permintaan dan penawaran tenaga kerja
  • Perkembangan teknologi
  • Prediksi kondisi usaha
  • Ekspansi usaha

Penarikan Tenaga Kerja

Penarikan tenaga kerja maksudnya adalah pemanggilan pelamar untuk mengisi posisi tertentu dalam perusahaan.

Penarikan tenaga kerja dapat bersumber dari badan ketenagakerjaan, lembaga pendidikan, serikat karyawan, dan keluarga karyawan.

Penarikan tenaga kerja dapat dilakukan secara terbuka dan tertutup. Secara terbuka dilakukan dengan menginformasikan lowongan secara luas kepada masyarakat.

Sedangkan untuk penarikan tenaga kerja secara tertutup dilakukan dengan menginformasikan lowongan kepada orang-orang tertentu.

Seleksi Tenaga Kerja

Dalam rangka menjamin kesesuaian antara kebutuhan dengan kualifikasi, dilakukan seleksi sebelum memberi jabatan kepada pelamar.

Umumnya tahapan seleksi tenaga kerja meliputi pengisian formulir lamaran, tes psikologi, wawancara, dan pemeriksaan kesehatan.

Penempatan Kerja

Pelamar yang lulus seleksi selanjutnya akan diputuskan untuk memegang sebuah posisi atau jabatan.

Penempatan kerja yang tidak tepat akan menimbulkan keresahan tenaga kerja, penurunan produktivitas, dan kurangnya tanggung jawab.

Orientasi Tenaga Kerja

Orientasi tenaga kerja merupakan kegiatan perusahaan untuk memperkenalkan tentang kondisi pekerjaan, profil perusahaan, dan hak serta kewajiban.

Perkenalan atau orientasi harus dilakukan sebagai tanda bahwa tenaga kerja baru diterima secara resmi dan dapat bekerja sama dengan karyawan lain.

Diharapkan setelah orientasi ini tenaga kerja dapat menyesuaikan diri dengan peraturan dan tata tertib dalam perusahaan.

Pengembangan

Pengembangan terhadap sumber daya manusia agribisnis perlu dilakukan dengan perencanaan yang matang dan secara berkelanjutan.

Dalam melakukan pengembangan ini harus dirancang suatu program khusus untuk membantu karyawan meningkatkan kompetensinya.

Selain karyawan, pimpinan seperti direktur atau manajer juga perlu mendapat program pengembangan sesuai dengan kebutuhan jabatan.

Adapun contoh program pengembangan dapat berupa pendidikan, pelatihan, rotasi jabatan, konseling, promosi, dan konferensi.

Terdapat dua program yang umum dilakukan dalam pengembangan sumber daya agribisnis yaitu :

Pendidikan

Merupakan program pengembangan yang ditujukan untuk meningkatkan keahlian sumber daya manusia agribisnis dalam teori, konsep, dan moral.

Metode-metode yang dapat dilakukan dalam pendidikan antara lain konseling, planned progression, bussines game, dan sebagainya.

Pelatihan

Merupakan program pengembangan yang bertujuan meningkatkan keterampilan teknis sumber daya manusia agribisnis dalam melaksanakan pekerjaan.

Metode dalam pelatihan dapat berupa seminar, diskusi, kuliah, demosntrasi, rapat, studi kasus, dan simulasi.

Pengintegrasian

Untuk menciptakan kerjasama, perlu upaya untuk menyatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan yang dikenal dengan pengintegrasian.

Dalam pelaksanaannya, pengintegrasian dapat menjadi sulit karena manusia bersifat dinamis memiliki kebutuhan yang berbeda-beda dalam perusahaan.

Manusia punya perilaku dan latar belakang yang beragam. Inilah yang menyebabkan pengintegrasian menjadi kompleks. 

Manajer agribisnis harus mampu memahami motif yang dapat mendorong karyawan agar bersedia bekerja untuk perusahaan.

Perusahaan perlu memberikan balas jasa yang layak kepada karyawan. Dan karyawan perlu menyadari apa yang diharapkan oleh perusahaan.

Metode-metode pengintegrasian antara lain kepemimpinan, motivasi, hubungan sesame manusia, dan kesepakatan kerja bersama.

Kompensasi

Salah satu bentuk balas jasa kepada karyawan dapat dilakukan dengan pemberian uang atau barang, ini dikenal dengan istilah kompensasi.

Dalam pelaksanaannya pemberian kompensasi harus sesuai dengan prestasi dan kinerja serta layak untuk memenuhi kebutuhan primer karyawan.

Terdapat tiga sistem dalam pemberian kompensasi yaitu sebagai berikut :

Kompensasi Sistem Waktu

Dalam sistem ini jumlah atau besaran kompensasi yang diberikan kepada karyawan didasari oleh standar waktu seperti jam, minggu, dan bulan.

Kompensasi sistem ini dapat diterapkan kepada karyawan tetap dan tidak tetap serta tergolong mudah dilakukan jika dilihat dari sudut pandang administrasi.

Kompensasi Sistem Hasil

Pada kompensasi sistem hasil besaran kompensasi diatur berdasarkan satuan unit yang diproduksi karyawan. Contohnya per lembar, meter, dan liter.

Perusahaan agribisnis akan memberikan kompensasi sesuai dengan banyak produk yang dihasilkan oleh karyawan.

Kelemahan kompensasi sistem hasil adalah tidak dapat diterapkan pada karyawan tetap dan jenis pekerjaan yang tidak punya standar fisik seperti bagian administrasi.

Kompensasi Sistem Borongan

Merupakan sistem pemberian kompensasi dengan dasar volume atau kapasitas pekerjaan dan lama waktu pengerjaannya.

Sistem ini memerlukan banyak alat untuk menyelesaikan pekerjaan dan memakan waktu yang lama sehingga tergolong rumit.

Pemeliharaan

Bukan hanya peralatan dan mesin, karyawan juga butuh pemeliharaan guna mempertahankan kualitas kinerja mereka.

Pemeliharaan yang dimaksud ialah memelihara kondisi fisik, mental, dan kesetiaan atau loyalitas dari para karyawan.

Dalam pemeliharaan terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan perusahaan agribisnis antara lain :

  1. Komunikasi : digunakan untuk menjaga hubungan dengan karyawan dan memperbaiki kondisi khususnya mental.
  2. Insentif : merupakan stimulus untuk mendorong karyawan agar dapat meningkatkan produktivitasnya.
  3. Kesejahteraan Karyawan : merupakan balas jasa berupa material dan non-material untuk mempertahankan atau memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan.
  4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja : diterapkan untuk mewujudkan pemeliharaan karyawan yang baik.
  5. Hubungan Industrial : merupakan hubungan antara para pelaku dalam proses produksi seperti pengusaha, pekerja, dan pemerintah.

Kedisiplinan

Tujuan dan hasil optimal yang diharapkan perusahaan agribisnis akan sulit tercapai apabila karyawan tidak disiplin.

Kedisiplinan sumber daya manusia agribisnis diartikan sebagai kesadaran untuk mematuhi peraturan dan norma dalam perusahaan.

Rasa tanggung jawab seorang karyawan terhadap pekerjaannya akan tercermin dalam kedisiplinannya.

Selain itu, kemampuan manajer agribisnis akan dikatakan punya kepemimpinan yang baik jika karyawannya disiplin.

Pemberhentian

Kata lain dari pemberhentian sumber daya manusia agribisnis adalah pemisahan atau pemutusan hubungan kerja.

Pemberhentian dapat terjadi karena permintaan karyawan, kebijakan perusahaan, berakhirnya kontrak kerja, pensiun, dan lain sebagainya.

Dalam pelaksanaannya, pemberhentian harus dilakukan dengan hati-hati karena telah diatur oleh undang-undang.

Tak hanya karyawan yang diberhentikan saja yang terdampak, pemberhentian juga berdampak kepada perusahaan agribisnis.

Kesimpulan

Manajemen sumber daya manusia agribisnis adalah ilmu manajemen yang mengatur fungsi karyawan dalam perusahaan agribisnis untuk mencapai tujuan dengan efektif dan efisien.

Fungsi-fungsi manajemen dalam sumber daya agribisnis terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.

Sedangkan pengadaan, pengembangan, pengintegrasian, pemeliharaan, kompensasi, kedisiplinan, dan pemberhentian.

Saran

Selain fungsi manajemen, manajer agribisnis juga harus fokus menjalankan fungsi operasional dalam manajemen sumber daya manusia agribisnis.

Penting bagi perusahaan agribisnis untuk melakukan pemeliharaan dengan baik untuk memperbaiki kondisi mental, fisik, dan moral karyawan guna meningkatkan produktivitas mereka.

Selanjutnya karyawan dalam perusahaan agribisnis juga perlu menyadari mengapa mereka diterima dan apa yang diharapkan oleh perusahaan.

Post a Comment