Review Apa Itu Sistem Pertanian Terpadu, Kendala, dan Strategi Pengembangannya
Berkurangnya ketersediaan lahan pertanian karena konversi lahan menjadi salah satu permasalahan dalam ketahanan pangan.
Terdapat berbagai upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut, salah satunya penerapan sistem pertanian terpadu.
Sistem pertanian terpadu pada hakikatnya memanfaatkan semua potensi energi sehingga dapat dipanen dengan seimbang.
Apa Itu Sistem Pertanian Terpadu, Ciri-Ciri, dan Manfaatnya
Sistem pertanian terpadu memiliki pengertian, ciri khas, dan keunggulan yang membedakannya dengan pertanian konvensional.
Pengertian Sistem Pertanian Terpadu
Definisi dari sistem pertanian terpadu adalah sistem pertanian yang mengintegrasikan beberapa sub sektor pertanian dalam satu lahan.
Sub sektor yang dapat dikombinasikan antara lain budidaya tanaman, peternakan, perikanan, dan kehutanan.
Adapun tujuan integrasi sub sektor pertanian ini adalah untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi sumber daya.
Dengan demikian diharapkan terciptanya kesejahteraan dan kemandirian petani atau pelaku usahatani secara berkelanjutan.
Ciri-Ciri Sistem Pertanian Terpadu
Pertanian terpadu memiliki beberapa ciri-ciri yang membedakannya dengan pertanian konvensional antara lain :
- Manajemen pertanian secara luas dan komprehensif : maksudnya kegiatan aktivitas yang dilakukan dalam pertanian terpadu terdiri atas berbagai sub sektor
- Orientasi kepada efisiensi dan produktivitas : maksudnya pertanian terpadu memaksimalkan hasil produksi dengan menggunakan sumber daya yang minim
- Low eksternal input sustainable agriculture : maksudnya dalam penerapannya pertanian terpadu mampu terlaksana tanpa ketergantungan terhadap input yang berasal dari luar
- Dapat diukur dan dievaluasi di setiap tahapan : maksudnya sistem pertanian terpadu dapat dipantau setiap tahapannya mulai dari hulu hingga hilir
- Dapat diterima secara sosial dan menguntungkan secara ekonomi
Manfaat Pertanian Terpadu
Adapun beberapa kegunaan atau manfaat dari penerapan sistem pertanian terpadu yaitu :
- Meningkatkan pendapatan petani dan pelaku usahatani : hal ini dikarenakan pertanian terpadu memanfaatkan lahan secara efektif dan menggunakan modal yang minim apabila dilakukan secara berkelanjutan
- Menjaga keseimbangan ekosistem : hal ini dikarenakan sistem pertanian terpadu dapat menyeimbangkan aliran nutrisi dan energi dalam kegiatannya
- Memperbaiki serta menguntungkan bagi lingkungan : hal ini dikarenakan pertanian terpadu dapat menjaga kelestarian lingkungan
- Meningkatnya biodiversitas : sistem pertanian terpadu khususnya yang menggunakan sumber daya lokal dapat menjaga keanekaragaman hayati
- Menghasilkan bahan pangan yang dapat tersedia setiap waktu : hal ini dikarenakan komoditi yang dibudidayakan dalam pertanian terpadu banyak dan beragam
Komponen-Komponen Sistem Pertanian Terpadu
Sistem pertanian terpadu yang diterapkan pada umumnya memuat beberapa komponen sebagai berikut :
Manusia
Manusia menjadi penerima manfaat dari pertanian terpadu yang diterapkannya, contohnya keuntungan finansial.
Selain itu manusia juga menjadi pelaku utama yang akan menerapkan dan mengembangkan sistem pertanian terpadu.
Oleh karenanya kemampuan manusia dalam menerapkan sistem ini akan memengaruhi tingkat keberhasilannya.
Tanaman
Merupakan vegetasi yang sengaja ditanam pada suatu media tanam dengan maksud dan tujuan tertentu.
Dalam sistem pertanian terpadu, tanaman yang dibudidayakan harus memiliki nilai ekonomi dan memiliki kegunaan seperti untuk pakan ternak.
Tanaman yang umum dijumpai dalam pertanian terpadu antara lain tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan.
Peternakan
Hewan ternak seperti sapi, kerbau, dan sebagainya dalam pertanian terpadu berkontribusi sebagai penggerak ekonomi dan sumber energi.
Penggerak ekonomi disini berupa penjualan output yang dihasilkan hewan ternak seperti daging dan anakannya.
Sumber energi yang dimaksud ialah bagian hewan ternak yang dapat dimanfaatkan seperti susu, telur, dan daging.
Perikanan
Jenis ikan yang dibudidayakan dalam sistem pertanian terpadu ialah ikan air tawar yang mampu beradaptasi pada air yang keruh.
Selain itu, ikan yang dibudidayakan sebaiknya juga tidak memerlukan perawatan yang intens, dapat memanfaatkan nutrisi yang ada, dan pastinya punya nilai ekonomis.
Kendala-Kendala Penerapan Dan Pengembangan Sistem Pertanian Terpadu
Berikut ini adalah beberapa kendala yang dapat ditemukan dalam pelaksanaan dan pengembangan sistem pertanian terpadu :
Kurangnya Pengetahuan Dan Keterampilan
Sebagian besar petani belum memiliki pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni dalam mengaplikasikan sistem pertanian terpadu.
Hal tersebut merupakan kendala yang dapat disebabkan karena masih rendahnya tingkat pendidikan petani.
Kendala ini juga dapat terjadi karena petani kurang memperoleh pelatihan atau penyuluhan terkait sistem pertanian terpadu.
Tingkat Produksi Yang Belum Meyakinkan Petani
Pada saat awal penerapan sistem pertanian terpadu, umumnya hasil panen yang diperoleh tergolong rendah.
Bahkan tak sedikit petani yang mengalami kerugian saat baru menerapkan pertanian terpadu karena pendapatan dari hasil tersebut tidak dapat menutup biaya produksi.
Melihat kejadian tersebut, petani atau pelaku usahatani belum yakin terhadap sistem pertanian terpadu.
Belum Adanya Jaminan Pasar Atau Harga Khusus Terhadap Produk Organik
Produk-produk yang dihasilkan dari penerapan sistem pertanian terpadu yang beredar kebanyakan bersifat organik.
Produk organik ini mempunyai banyak keunggulan, contohnya yaitu bebas dari zat-zat kimia dan kandungan gizi yang lebih tinggi.
Meskipun demikian, masih banyak konsumen yang enggan membeli produk organik karena harganya yang dianggap lebih mahal.
Kebiasaan Menggunakan Bahan Kimia
Sebagian besar petani telah terbiasa menggunakan bahan kimia dalam melakukan aktivitas pertanian terutama pada budidaya tanaman.
Contoh bahan kimia yang sering digunakan yaitu pestisida kimia dan pupuk sintetis pada tanaman, dan antibiotik pada ayam.
Kebiasaan tersebut sudah dilakukan dalam waktu yang cukup lama sehingga untuk mengubahnya juga butuh waktu yang cukup lama.
Kebijakan Pembangunan Pertanian
Dalam pelaksanaannya, upaya pengembangan sistem pertanian terpadu tidak serta-merta diiringi dengan kebijakan pembangunan pertanian yang mendukung.
Padahal kebijakan tersebut dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan.
Pemerintah selaku pemegang kekuasaan memainkan peran penting dalam pembuatan kebijakan pembangunan pertanian ini.
Minimnya Kajian Secara Komprehensif
Kajian komprehensif terhadap sistem pertanian terpadu artinya ialah melihat sistem ini secara luas dan menyeluruh serta meliputi banyak hal.
Kurangnya kajian mengenai sistem pertanian terpadu secara komprehensif menjadi salah satu faktor yang menghambat pengembangannya.
Kajian-kajian tersebut nantinya dapat dipergunakan sebagai literatur dalam penyuluhan sistem pertanian terpadu.
Strategi Pengembangan Sistem Pertanian Terpadu
Terdapat beberapa strategi yang dapat dilakukan sebagai upaya dalam mengembangkan sistem pertanian terpadu.
Pengembangan Sarana Dan Prasarana
Keberadaan sarana dan prasarana khususnya yang berkenaan dengan transportasi dan komunikasi memengaruhi proses pengembangan sistem pertanian terpadu.
Contohnya seperti jalan dan angkutan umum yang bermanfaat dalam pendistribusian hasil dari pertanian terpadu.
Contoh lainnya ada internet yang dapat dimanfaatkan untuk mengakses informasi dan memudahkan kegiatan promosi.
Penyelenggaraan Pelatihan Dan Penyuluhan
Seperti yang telah disebut sebelumnya, bahwa pengetahuan dan keterampilan yang kurang mumpuni menjadi salah satu kendala pengembangan sistem pertanian terpadu.
Untuk mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan penyuluhan untuk menambah pengetahuan petani tentang sistem pertanian terpadu.
Selain itu, penyelenggaraan pelatihan juga dapat dilakukan guna meningkatkan keterampilan petani dalam menerapkan sistem pertanian terpadu.
Penguatan Kelembagaan
Penguatan kelembagaan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kapasitas organisasi.
Kapasitas yang dimaksud ialah kemampuan organisasi dalam memanfaatkan dan mengembangkan sumber daya yang ada.
Kelembagaan yang berkaitan dengan pengembangan sistem pertanian terpadu antara lain penyuluh pertanian, koperasi, dan gotong royong.
Kesimpulan
Sistem pertanian terpadu merupakan salah satu dari beberapa metode pertanian yang memadukan beberapa sub sektor pertanian di dalam satu lahan.
Petani dapat menerapkan pertanian terpadu sebagai alternatif untuk memperoleh penghasilan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Output dari sistem pertanian terpadu yang dapat dijadikan sumber penghasilan oleh petani adalah food (pangan), feed (pakan), fuel (energi), dan fertilizer (pupuk).
Saran
Untuk melaksanakan pertanian terpadu, perlu diperhatikan keberadaan integratornya dan kesesuaian ekosistemnya.
Pemerintah dapat membuat kebijakan pembangunan pertanian yang baik untuk mendukung pengembangan sistem pertanian terpadu.
Selain itu, pemerintah juga dapat melakukan upaya lain yaitu membangun infrastruktur seperti jalan dan prasarana komunikasi.
Post a Comment