Perkembangan PDB Sektor Pertanian Indonesia Tahun 2015-2024

Table of Contents

Sektor pertanian memiliki peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Salah satu cara untuk mengukur kontribusi sektor ini adalah melalui nilai Produk Domestik Bruto (PDB) yang dihasilkannya.

Perkembangan nilai PDB sektor pertanian mencerminkan kondisi dan kinerja sektor tersebut dalam kurun waktu tertentu. Oleh karena itu, memahami tren nilai PDB pertanian sangat penting sebagai gambaran pertumbuhan ekonomi sektor ini.

Kajian ini bertujuan untuk memberikan gambaran perkembangan nilai PDB sektor pertanian di Indonesia selama periode 2015 hingga 2024 serta kontribusinya terhadap PDB total di Indonesia.

Perkembangan Produk Domestik Bruto (PDB) Sektor Pertanian di Indonesia Tahun 2015-2024

Metode

Kajian tentang perkembangan Produk Domestik Bruto (PDB) Sektor Pertanian di Indonesia dilakukan menggunakan data sekunder. Data yang digunakan adalah jumlah PDB sektor pertanian tahun 2015-2024 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik yang disajikan secara deskriptif kuantitatif.

Dalam rangka penyederhanaan penyajian dan peningkatan keterbacaan, seluruh data Produk Domestik Bruto (PDB) dalam artikel ini nilai PDB telah dikonversi ke dalam satuan triliun rupiah dan dibulatkan hingga dua angka di belakang koma.

Proses pembulatan dilakukan dengan tetap mempertahankan tingkat akurasi yang memadai untuk analisis makroekonomi. Meskipun pembulatan dapat menyebabkan deviasi numerik dalam skala sangat kecil, hal tersebut tidak memengaruhi substansi temuan maupun interpretasi terhadap tren pertumbuhan ekonomi yang disajikan.

Perkembangan Produk Domestik Bruto (PDB) Sektor Pertanian di Indonesia Tahun 2015-2024

Dalam satu dekade terakhir yaitu tahun 2015-2024, Produk Domestik Bruto (PDB) sektor pertanian di Indonesia menunjukkan pertumbuhan positif dari tahun ke tahun. Adapun nilai PDB sektor pertanian di Indonesia tahun 2015-2024 adalah sebagai berikut:

TahunNilai PDB Sektor Pertanian
(Triliun Rupiah)
Pertumbuhan
(Triliun Rupiah)
Pertumbuhan
(%)
20151.555,21
20161.671,60116,397,48
20171.787,96116,376,96
20181.900,62112,666,30
20192.012,74112,125,90
20202.115,49102,755,11
20212.254,54139,056,57
20222.428,90174,367,73
20232.617,69188,797,77
20242.791,43173,746,64
Rata-Rata137,366,72
Sumber: Data Sekunder Diolah, 2025.

Nilai PDB sektor pertanian Indonesia pada tahun 2015 tercatat sebesar Rp 1.555,21 triliun. Pada tahun 2016, nilai ini meningkat menjadi Rp 1.671,60 triliun, mengalami pertumbuhan sebesar Rp 116,39 triliun atau tumbuh sekitar 7,48% dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada tahun 2017, nilai PDB sektor pertanian kembali meningkat menjadi Rp 1.787,96 triliun, dengan pertumbuhan sebesar Rp 116,37 triliun atau 6,96%. Tahun 2018 mencatatkan kenaikan sebesar Rp 112,66 triliun atau sekitar 6,30%, dengan nilai total sebesar Rp 1.900,62 triliun.

Pertumbuhan berlanjut pada tahun 2019, dengan nilai sebesar Rp 2.012,74 triliun, naik Rp 112,12 triliun atau 5,90%. Pada tahun 2020, nilai PDB meningkat menjadi Rp 2.115,49 triliun, bertambah Rp 102,75 triliun atau 5,11%.

Pada tahun 2021, PDB sektor pertanian naik menjadi Rp 2.254,54 triliun, meningkat Rp 139,05 triliun atau 6,57% dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhan yang lebih tinggi tercatat pada tahun 2022 dengan kenaikan Rp 174,36 triliun atau 7,73%, dan pada tahun 2023 sebesar Rp 188,79 triliun atau 7,77%.

Tahun 2024 mencatat nilai PDB sebesar Rp 2.791,43 triliun, bertambah Rp 173,74 triliun atau tumbuh 6,64% dibandingkan tahun 2023.

Secara keseluruhan, selama periode 2015 hingga 2024, sektor pertanian mencatatkan pertumbuhan rata-rata sebesar Rp 137,36 triliun per tahun atau sekitar 6,72% per tahun. Hal ini menunjukkan bahwa sektor pertanian terus mengalami peningkatan nilai secara konsisten sepanjang dekade terakhir.

Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Sektor Pertanian di Indonesia Tahun 2015-2024

Kontribusi Sektor Pertanian terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia Tahun 2015-2024

Berbeda halnya dengan nilai PDB sektor pertanian yang konsisten bertumbuh, kontribusi PDB sektor pertanian justru menunjukkan fluktuasi yang cenderung mengarah pada penurunan. Adapun persentase kontribusi sektor pertanian terhadap PDB nasional adalah sebagai berikut:

TahunKontribusi Sektor Pertanian
terhadap PDB Nasional (%)
Perkembangan (%)
201513,49
201613,48-0,01
201713,16-0,32
201812,81-0,35
201912,71-0,10
202013,700,99
202113,28-0,42
202212,40-0,88
202312,530,13
202412,610,08
Sumber: Data Sekunder Diolah, 2025.

Kontribusi sektor pertanian terhadap PDB nasional pada tahun 2015 sebesar 13,49%. Pada tahun 2016, angkanya sedikit menurun menjadi 13,48%, mengalami penurunan sebesar 0,01% dibandingkan tahun sebelumnya.

Penurunan kontribusi berlanjut pada tahun 2017 dan 2018, masing-masing menjadi 13,16% dan 12,81%, dengan tingkat penurunan berturut-turut sebesar 0,32% dan 0,35%. Tahun 2019 mencatatkan kontribusi sebesar 12,71%, turun 0,10% dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2020, kontribusi sektor pertanian terhadap PDB nasional justru meningkat menjadi 13,70%, naik sebesar 0,99% dibandingkan tahun 2019. Namun, tren ini tidak berlanjut pada tahun berikutnya. Pada 2021, kontribusi kembali turun menjadi 13,28%, mengalami penurunan sebesar 0,42%.

Penurunan yang lebih besar terjadi pada tahun 2022, dengan kontribusi turun menjadi 12,40% atau sebesar 0,88%. Sementara itu, pada tahun 2023 kontribusi sektor pertanian sedikit meningkat menjadi 12,53%, naik 0,13% dibanding tahun sebelumnya.

Pada tahun 2024, kontribusi sektor pertanian kembali mengalami peningkatan tipis menjadi 12,61%, atau bertambah 0,08% dari tahun 2023.

Kontribusi Sektor Pertanian terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional Tahun 2015-2024

Kesimpulan

Selama satu dekade terakhir (2015–2024), sektor pertanian Indonesia menunjukkan pertumbuhan nilai Produk Domestik Bruto (PDB) yang konsisten dan positif.

Nilai PDB sektor ini meningkat dari Rp 1.555,21 triliun pada tahun 2015 menjadi Rp 2.791,43 triliun pada tahun 2024, dengan rata-rata pertumbuhan tahunan sebesar Rp 137,36 triliun atau sekitar 6,72% per tahun. Peningkatan ini mencerminkan kontribusi sektor pertanian yang terus berkembang dari sisi nilai ekonomi.

Dilihat dari persentasenya terhadap total PDB nasional, kontribusi sektor pertanian mengalami fluktuasi dan cenderung menurun selama periode yang sama. Pada tahun 2015, kontribusinya tercatat sebesar 13,49%, sedangkan pada tahun 2024 menjadi 12,61%.

Penurunan kontribusi ini terjadi meskipun nilai PDB sektor pertanian terus meningkat, yang menunjukkan bahwa pertumbuhan sektor-sektor lain di luar pertanian berlangsung lebih cepat.

Dengan demikian, meskipun sektor pertanian tetap tumbuh secara absolut, peran relatifnya dalam struktur perekonomian nasional mengalami penyusutan secara bertahap.

Hal ini menjadi catatan penting dalam merumuskan kebijakan pembangunan pertanian yang tidak hanya fokus pada peningkatan nilai, tetapi juga mempertimbangkan daya saingnya terhadap sektor-sektor lainnya dalam perekonomian nasional.

Saran

Meskipun sektor pertanian menunjukkan pertumbuhan nilai PDB yang konsisten selama satu dekade terakhir, tren penurunan kontribusinya terhadap PDB nasional menunjukkan perlunya perhatian lebih dalam menjaga peran strategis sektor ini dalam struktur ekonomi Indonesia.

Untuk itu, diperlukan langkah-langkah penguatan sektor pertanian secara menyeluruh. Pemerintah dan pemangku kepentingan dapat memperkuat nilai tambah sektor ini dengan meningkatkan produktivitas, mendorong diversifikasi produk pertanian, serta memperluas akses pasar bagi petani melalui infrastruktur dan teknologi digital yang lebih baik.

Selain itu, strategi pembangunan pertanian perlu diarahkan tidak hanya pada peningkatan output, tetapi juga pada peningkatan efisiensi dan daya saing, agar pertanian tidak tertinggal dari sektor-sektor lain yang tumbuh lebih cepat.

Pelibatan generasi muda dalam bidang pertanian, melalui pendidikan dan pelatihan, juga penting untuk memastikan keberlanjutan sektor ini dalam jangka panjang.

Dengan demikian, pertumbuhan sektor pertanian tidak hanya besar secara nilai, tetapi juga mampu mempertahankan kontribusi yang signifikan dalam perekonomian nasional.

Post a Comment